EQOZMEDIA.ID – Agro wisata Kebun Anggur Duyu Bangkit mampu mencapai omset Rp 70 Juta dalam sekali masa panen. Kebun yang berada di Kelurahan Duyu Kota Palu ini menjadi salah satu destinasi wisata yang membuka peluang ekonomi bagi masyarakat serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Kebun anggur duyu bangkit memiliki kelompok-kelompok petani yang mengelola agro wisata tersebut. Salah satu pengelola, Alan mengatakan masyarakat kelurahan Duyu kini mulai membuahkan hasil menggembirakan dengan mengembangkan kebun anggur menjadi destinasi wisata.
“Untuk omsetnya tergantung banyak pohonnya, biasanya per panen mencapai 600 kilogram sampai 1 ton. Dalam setahun 2 kali panen, omsetnya itu mencapai Rp 70 juta dalam sekali masa panen”, ungkap Alan, Selasa (7/1/2025).
Di kebun anggur ini terdapat sejumlah jenis anggur, termasuk jenis anggur Nina, Everest, Transfiguration, Arra 15, Probolinggo 81, Akademik, Sansekerta, Sang prabu, Harold, Bison dan lain sebagainya.
Alan melanjutkan setiap kebun anggur dirawat oleh lima orang petani yang memiliki lokasi masing-masing sesuai dengan komitmen dan pembagian tugas yang jelas.
“Dengan lahan yang luas, terdapat 5 orang yang bertugas di setiap satu lokasi. Jadi yang kelola nanti mereka yang bagi rata hasilnya. Mereka memastikan kebun anggur tetap sehat, subur, dan siap untuk pengunjung”, ujarnya.
Masyarakat dapat makan anggur sepuasnya langsung di kebun hanya dengan biaya Rp 50.000. Selain itu, terdapat biaya lain jika ingin membawa pulang anggur dengan harga jual Rp 65.000 hingga Rp85.000 per kilogram.
“Panen anggur itu tiap bulan, tapi beda-beda titik lokasi. Wisata kebun anggur memberikan manfaat ekonomi jangka panjang karena anggur ini tidak ada punahnya. Harganya juga tidak turun dan tidak naik”, tutup Alan.
*(RN)