Dinas Perhubungan Sulawesi Tengah Pantau Tiket Jelang Lonjakan Mudik Lebaran 2025

Kadis Dishub Provinsi Sulteng Sumarno saat ditemui eqozmedia.id di ruangan kerjanya (18/3/2025) | FOTO: Retno Tandi Rerung / eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID –  Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tengah terus memantau harga tiket angkutan umum menjelang lonjakan arus mudik Lebaran 1446 H. Langkah ini dilakukan guna mengontrol harga tiket agar tak melonjak naik dengan harga tidak wajar.

“Kami akan terus memantau penjualan tiket. Insya Allah tidak ada kenaikan harga tiket. Namun, jika ada indikasi kenaikan, kami akan mengecek kembali kebenarannya, termasuk dasar kenaikan tersebut,” tegas Kadis Prov. Sulteng Sumarno saat ditemui eqozmedia.id di ruangan kerjanya, Selasa (18/3/2025).

Sumarno menyampaikan bahwa pihaknya telah beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Polda, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), pelabuhan, dan bandara, untuk mempersiapkan langkah-langkah menghadapi lonjakan penumpang.

“Selain itu, kami juga telah melakukan ramp check di beberapa simpul transportasi, seperti terminal dan titik pemberangkatan angkutan darat,” tambah Sumarno.

Menurut Sumarno, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-7 Lebaran, sementara arus balik diperkirakan mencapai titik tertinggi pada H+7.

Untuk mengatasi lonjakan penumpang, Dishub Prov. Sulteng telah menerapkan berbagai strategi salah satunya dengan kembali mengadakan program mudik gratis.

“Kami menyediakan angkutan yang lebih layak bagi pemudik, terutama mereka yang melakukan perjalanan jauh dan biasanya menggunakan sepeda motor karena itu sangat berbahaya. Oleh karena itu, kami hadirkan program Berani Mudik Gratis 2025 dengan menggunakan bus yang telah lulus pemeriksaan kelaikan jalan,” jelasnya.

Terkait potensi kemacetan, Sumarno menyebutkan bahwa kondisi lalu lintas di luar Kota Palu diperkirakan tidak akan terlalu padat dibandingkan daerah lain seperti di Pulau Jawa.

Namun, beberapa titik tetap menjadi perhatian, seperti di pertigaan Toboli. “Di kawasan itu kemungkinan akan terjadi perlambatan arus lalu lintas akibat kendaraan yang parkir di pinggir jalan untuk membeli makanan dan minuman. Sementara itu, di dalam kota, kemacetan hanya diperkirakan terjadi saat malam takbiran akibat iring-iringan kendaraan,” kata Sumarno.

Sumarno mengimbau masyarakat agar berhati-hati selama perjalanan mudik, terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh.

“Lebih baik gunakan kendaraan umum yang aman dan legal. Kendaraan umum juga memiliki perlindungan asuransi dari Jasa Raharja, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, penumpang tetap mendapatkan perlindungan,” pungkasnya.

**

Penulis: Retno Tandi Rerung | Editor: Andi Baso

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top