Disperindag Sulteng Gelar Sidak di Pasar Inpres Manonda Palu

Aksi sidak yang dilaksanakan Disperindag Provinsi Sulteng di Pasar Inpres Manonda Palu | FOTO: Retno Tandi Rerung / eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID –  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah, bersama Satgas Pangan dan UPT Pengawasan Perindustrian, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Inpres Manonda, Jalan Kunduri, Balaroa, Kota Palu, Kamis (27/3/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rutin Disperindag dalam melakukan pengawasan pasar-pasar rakyat, yang juga intensif dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri.

“Kami melaksanakan kegiatan pengawasan pasar-pasar rakyat, dan ini menjelang empat hari lagi kita akan merayakan Idulfitri,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan.

Saat diwawancarai eqozmedia.id di Pasar Inpres Manonda, Donny mengatakan bahwa hasil sidak hari ini menunjukkan bahwa harga bahan pokok di Pasar Inpres Manonda relatif stabil.

Alhamdulillah, hampir semua komoditi harga relatif stabil. Namun, memang ada beberapa komoditi pangan segar yang mengalami kenaikan harga sekitar 5-8%. Kenaikan ini terutama terjadi pada komoditi seperti cabai dan bawang merah, tapi ada juga penurunan harga pada bawang putih,” ungkap Donny.

Ia menambahkan bahwa untuk komoditi lain, seperti daging, ayam, dan telur, harga masih stabil dan tidak ada kenaikan yang signifikan. “Harga daging masih sekitar 130 ribu rupiah per kilo, ayam dan telur juga masih sangat stabil, bahkan masih berada di bawah harga acuan,” jelas Donny.

Kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan segar, seperti cabai dan bawang merah, sambung Donny, disebabkan oleh fluktuasi yang terjadi akibat permintaan yang meningkat.

“Cabai kita pasokannya lebih banyak dari lokal, minggu lalu harga cabai sempat turun cukup drastis. Namun, saat ini mulai mengalami kenaikan lagi. Bawang merah juga sama, minggu lalu harganya tinggi, sekarang ada penurunan. Jadi memang harga pangan segar ini sangat fluktuatif,” ujar Donny.

Pasokan yang bergantung distribusi harian menjadi salah satu faktor penting fluktuasi harga di pasaran. Meskipun demikian, secara umum ketersediaan bahan pokok menjelang Idulfitri cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Disperindag Sulteng memastikan bahwa distributor akan tetap memasok kebutuhan pangan, terutama untuk bahan industri dan bahan segar. Tidak ada yang namanya menimbun atau menahan barang. Semua harus langsung terdistribusikan ke pasar.

“Dengan ketersediaan yang cukup, masyarakat tidak perlu khawatir. Insya Allah harga dan stok akan tetap terkendali,” kata Donny.

Hasil pantauan eqozmedia.id saat Disperindag melakukan sidak di Pasar Inpres Manonda, beberapa pedagang daging mengeluhkan kehadiran pedagang daging di luar pasar. Hal ini membuat masyarakat tidak lagi membeli daging di dalam pasar.

Donny menanggapi bahwa hal ini merupakan kebijakan yang berada di bawah kewenangan Dinas Perdagangan Kota Palu. “Kami akan menyampaikan hal ini kepada Dinas Perdagangan Kota Palu agar segera menertibkan pedagang yang menjual barang di luar area pasar. Kami akan berkoordinasi untuk memastikan semua pedagang tetap berjualan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, AKBP Raden Real Mahendra dari Tim Satgas Pangan Polda Sulteng turut memberikan imbauan kepada masyarakat dan para pedagang.

“Kami bersama Disperindag telah melakukan sidak pasar dan memastikan bahwa stok bahan pokok cukup. Kami juga mengimbau kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga secara berlebihan, karena kita semua tahu daya beli masyarakat saat ini sudah berubah,” tegas Raden Real Mahendra.

**

Penulis: Retno Tandi Rerung | Editor: Andi Baso

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top