EQOZMEDIA.ID – Kerukunan Pedagang Siomay Palu (KPSP) berupaya mendorong penguatan sosial dan ekonomi lokal dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 KPSP. Hal tersebut disampaikan ketua KPSP Gatot Sukoyo saat acara makan siomay gratis yang berlangsung di Jalan Sungai Ogotion Palu, Minggu (22/12/2024).
Gatot menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar pedagang siomay serta masyarakat sekaligus menjadi ajang refleksi atas perjalanan 5 tahun KPSP. Menurutnya, dengan begitu pihaknya dapat terlibat dalam mendorong penguatan sosial serta ekonomi lokal.
“Harapannya, pelaku UMKM ini lebih dikenal Masyarakat, daan alhamdulillah pemerintah melalui dinas terkait sudah membimbing kami”, ujar Gatot kepada eqozmedia.id
Gatot menambahkan KPSP banyak mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah seperti program sertifikasi halal dan nomor induk berusaha (NIB).
“Kita ini pedagang siomay sebenarnya masing-masing mandiri dalam pengelolaannya, tapi kalau kita hitung dalam Kota Palu ini kami termasuk pelaku UMKM dalam putaran ekonomi itu sangat besar sekali. Contohnya 1,200 orang penjual siomay dalam satu orang 3kg di kali 1,200 orang per hari berapa perputaran uang dipasar itu cukup besar dan alhamdulilah dengan adanya kami, para petani, pedagang daging, dan pedagang ayam tergantung juga kepada kami”, ungkap Gatot.
HUT KPSP dimeriahkan dengan rangkaian acara makan siomay gratis, telah berhasil menarik ratusan warga yang sangat antusias meramaikan kegiatan tersebut. Terdapat 40 gerobak siomay gratis yang dibagikan di tempat acara berlangsung.
Nutri salah satu pengunjung mengatakan ia sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan ini karena ia merupakan salah satu pecinta siomay. Nutri juga berharap agar HUT KPSP kedepannya lebih meriah lagi.
“Harapan saya kalau ulang tahun berikutnya lagi, kalau bisa gerobaknya ditambah dan semoga kedepannya lebih seruh lagi kegiatannya kayak jalan santai karena ini tidak ada jalan santainya hanya lomba-lomba saja” ungkap Nutri.
Pihak KPSP juga berharap dapat memperluas peranannya dalam menciptakan peluang bagi pedagang muda untuk bergabung dan membangun karier dalam dunia kuliner.
“Untuk teman-teman para pedagang siomay yang mungkin belum bergabung dengan kerukunan pedagang siomay Palu, kami harap agar dapat bergabung”, tutur Rustam selaku Ketua Panitia.
Melalui acara ini KPSP ingin menunjukkan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari dampak sosial yang tercipta—membangun ekonomi lokal yang lebih berdaya saing dan inklusif.
“Walaupun kita ini seorang pedagang siomay Palu mungkin dari kalangan yang paling bawa, tapi sesungguhnya pedagang siomay ini adalah adalah ujung tombak dari perekonomian yang ada di Kota Palu”, tutup Rustam. *(RV)