EQOZMEDIA.ID – Sejumlah pengguna media sosial (Warganet, red) ramai membahas peredaran uang palsu yang mulai merambah ke daerah Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itupun dikaitkan dengan terbongkarnya kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar (UINAM) pada pertengahan Desember 2024 lalu.
Dilansir dari berbagai sumber informasi merambahnya uang palsu ke sejumlah daerah di Sulawesi Tengah berasal dari unggahan akun Facebook (FB) Sri Wahyuni Wahid, FB Mahfud Al Khaery, FB Poppy Makaramah, dan Instagram (IG) Adinmema_. Keempatnya mengunggah postingan dengan keterangan lokasi yang berbeda, Morowali, Parimo, Donggala, hingga Kota Palu.
Sri Wahyuni Wahid mengunggah video temuan uang palsu di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali. Dalam videonya, Sri memperlihatkan uang palsu pecahan Rp 100 ribu dua lembar. Bagian pinggir uang itu terbelah.
“Saya dapat uang palsu hari ini, dua lembar,” ungkap Sri dikutip Senin (23/12/2024).
Sementara itu temuan uang palsu di Kabupaten Donggala juga dilaporkan akun FB Mahfud Al Khaery. Mahfud melaporkan uang palsu pecahan Rp 5 ribu. Video unggahannya juga langsung memberikan penjelasan cara untuk membedakan uang asli dan palsu.
Selanjutnya dari FB Poppy Makaramah. Akun itu memperlihatkan video curhatan seorang wanita menemukan uang yang diduga palsu dengan pecahan Rp 100 ribu.
Ironisnya, uang itu diperoleh sang pemilik video dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yang berada di Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). Pemilik video menduga uang itu palsu karena bagian sudut uang dipegangnya terbelah.
“Katanya uang palsu itu bagian pinggirnya seperti ini,” kata pemilik video sembari memperlihatkan bagian sudut uang yang terbelah.
Sementara temuan uang palsu di Kota Palu dilaporkan oleh akun IG Adinmema_. Akun tersebut memperlihatkan pecahan uang palsu Rp 50 ribu yang didapatkan dari seorang penjual gorengan di Jalan Kimaja Palu. Sedangkan menurut pemilik warung, uang palsu itu juga ia dapatkan dari seorang pembeli.
Diketahui kasus uang palsu kini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, yang peredarannya merambah ke sejumlah daerah. Kasus tersebut mencuat setelah pihak kepolisan berhasil membongkar pabrik uang palsu di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Info terakhir dari sumber berita Tribun.com, dari kasus tersebut ada 17 tersangka yang diringkus polisi di lokasi berbeda, yaitu Gowa, Makassar, Wajo, dan Mamuju Sulawesi Barat. *(AR)