“Alhamdulillah, BMT terus berkembang walaupun pada masa awal sempat mengalami kesulitan. Beberapa sosok yang membantu dan berkenan menjadi anggota di awal seperti almarhun Pak Sudarto, Pak Musdar Amin, Pak Herwin Yatim, dan Pak Amiruddin Tamoreka terus memberikan semangat. Demikian halnya dengan anggota lainnya. Dengan tim yang solid, kini BMT Al Muhajirin telah memiliki karyawan 62 orang,” terang Alumni STAIN (kini UIN-Red) Datokarama Palu ini, Rabu (23/10/2024).
Selain di Luwuk, BMT Al Muhajirin kini juga mengembangkan sayapnya di Toili Barat.
Diungkapkan Hairi, BMT selain berorientasi bisnis, juga berorientasi sosial dengan menggalang dan mengelola titipan dana zakat, infaq, wakaf, sadaqah, iuran sosial/sumbangan dan lainnya. Dana yang dikelola tersebut didistribusikan kepada penerima manfaat sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
“Untuk kegiatan yang berorientasi sosial murni bantuan. Sedang dari sisi bisni, BMT Al Muhajirin menggalang dan mengelola keuangan, tabungan anggota dan dana pihak ke tiga dalam memenuhi akses pemodalan usaha anggota dan masyarakat pada umumnya. Penyaluran pembiayaan dan investasi dikelola dengan prinsip syari’ah secara amanah dan profesional,” ujar Hairi.