Kontradiktif BEI 2024, Catatkan Rekor Tertinggi Tapi Kinerja Indeks Terburuk ASEAN

Kontradiktif BEI 2024, Catatkan Rekor Tertinggi Tapi Kinerja Indeks Terburuk di ASEAN. FOTO: IDXChannel/eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia, dilansir dari Kontan, mengatakan, tahun 2024 bukan merupakan tahun yang ideal bagi IHSG. Pasalnya, kinerja IHSG menjadi indeks terburuk di ASEAN.

Tepat di atas IHSG, ada indeks Thailand atau SET Index yang terkoreksi 1,10% per Senin (30/12). Sementara, indeks Singapura yaitu Straits Times Index STI menjadi yang tertinggi di ASEAN dengan penguatan 17,14%.

“Catatan ini menjadi penurunan tahunan pertama IHSG sejak 2020, ketika indeks terpangkas hingga 5% akibat dampak pandemi Covid-19,” jelas Liza dalam riset yang dirilis, Senin (30/12).

Secara historis, IHSG berhasil menguat 6,16% pada 2023. Sementara di tahun 2022, IHSG mampu naik 4,09% dan pada tahun 2021, IHSG berhasil melesat 10,08%.

“Kinerja IHSG yang loyo mencerminkan tantangan besar yang dihadapi pasar sepanjang tahun, baik dari tekanan global maupun dinamika domestik,” kata Liza.

Menurutnya, dari sisi global, penurunan suku bunga The Fed yang tak sesuai dengan ekspektasi telah menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar negara berkembang termasuk Indonesia. Indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin perkasa dengan menguat 7% sepanjang 2023 turut meningkatkan tekanan pada mata uang di negara berkembang.

Liza menyebut pelemahan ekonomi China dan memanasnya konflik global di Timur Tengah dan Eropa Timur serta munculnya kekhawatiran atas risiko perdagangan di bawah pemerintahan Donald Trump juga mempengaruhi IHSG.

Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar rupiah imbas penguatan dolar AS, lesunya daya beli masyarakat dan perubahan kebijakan pemerintahan baru serta gejolak politik dalam negeri telah memengaruhi pergerakan IHSG. *(AR)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top