Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2025
Berdasarkan hasil pembahasan bersama DPR RI, terdapat beberapa penyesuaian pada komponen Asumsi Dasar Ekonomi Makro. Nilai Tukar Rupiah dari semula Rp16.100,00/US$ menjadi Rp16.000,00/US$, tingkat suku bunga SBN 10 tahun dari semula 7,1 persen menjadi 7,0 persen dan lifting minyak dinaikkan menjadi 605 (ribu bph) dari semula 600 (ribu bph).
Untuk asumsi ICP dan lifting gas tetap masing-masing US$82 per barel dan 1.050 (ribu bsmph). Dengan stabilitas ekonomi yang terus dijaga pada tahun 2025, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diperkirakan dapat mencapai 5,2%. Perkiraan tersebut cukup realistis dengan mempertimbangkan dinamika pemulihan dan reformasi struktural untuk mendorong kinerja perekonomian yang lebih akseleratif, namun di sisi lain tetap mengantisipasi risiko ketidakpastian yang masih membayangi kinerja perekonomian nasional ke depan. Inflasi disepakati dapat ditekan pada angka 2,5% pada tahun 2025.
Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2025
Indikator | RAPBN | APBN |
Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) | 5,2 | 5,2 |
Inflasi (%, yoy) | 2,5 | 2,5 |
Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun (%) | 7,1 | 7,0 |
Nilai tukar (Rp/US$) | 16.100 | 16.000 |
Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel) | 82 | 82 |
Lifting Minyak (ribu barel per hari) | 600 | 605 |
Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari) | 1.005 | 1.005 |
Sumber: Kementerian Keuangan
APBN 2025 diarahkan untuk mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Pemerintah memproyeksikan tingkat kemiskinan turun dikisaran 7,0-8,0%, kemiskinan ekstrem ditargetkan mencapai 0%, tingkat pengangguran terbuka berada dikisaran 4,5-5,0%, serta Gini ratio turun dikisaran 0,379-0,382.