Pemerintah Pangkas Anggaran, INDEF: Justru Persulit Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti. FOTO: RMOL
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID – Kebijakan penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) oleh pemerintah menyebabkan banyak pos anggaran di kementerian dan lembaga dipangkas.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti, dilansir dari IDXChannel, Minggu (9/2/2025), menyampaikan bahwa penghematan anggaran justru akan mempersulit target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2025. Pasalnya, belanja pemerintah menjadi salah satu komponen utama yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

“Saya rasa akan berat tercapai jika ada pemangkasan anggaran karena menurut teori salah satu komponen pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah,” katanya.

Lanjut Esther, langkah ini akan memberi dampak negatif bagi perekonomian alih-alih mencapai efisiensi.

Sementara itu, pemangkasan belanja pemerintah ini diperburuk dengan adanya pelemahan daya beli masyarakat. Faktor pemberat lainnya yang juga turut berperan dalam tersendatnya pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pajak.

Pemerintah perlu meningkatkan investasi serta ekspor komoditas dalam negeri untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di level 5 persen.

“Investasi dan ekspor menjadi tumpuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi sustain. Tapi saya rasa ekspor hanya akan naik jika ada commodity boom price. Sebaiknya volume ekspor dinaikkan dan produk ekspor harus punya nilai tambah artinya diolah dulu,” pungkasnya.

*(AR)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top