Banjir di Parigi Moutong: Pejabat Bupati Parimo Tetapkan Masa Tanggap Darurat

Sesama warga saling bantu mengevakuasi barang-barang akibat banjir di Kecamatan, Palasa, Parimo | FOTO: EQOZ-MEDIA-Relawan Tagana membantu warga terdapak banjir di Palasa mengevakuasi barang barang-berharga ketempat yang aman | FOTO: BPBD Parigi Moutong / eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID –  Meningkatnya volume air akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Parigi Moutong sejak Kamis (13/3/2025) mengakibatkan beberapa desa terendam banjir.

Desa Ogoansam, Bambasiang, dan Ulatan di Kecamatan Palasa terkena dampak paling parah akibat banjir ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulteng melaporkan sekitar 72 rumah terdampak banjir. Sebanyak 19 rumah rusak, di antaranya empat rumah masuk kategori rusak berat dan satu rumah rusak ringan.

“Data ini masih bersifat sementara, karena tim kami terus melakukan pendataan lapangan,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin dilansir ANTARA, Minggu (16/3/2025).

Meluapnya air yang mengaliri sungai juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Desa Ogoansam dengan Desa Bambasiang ambruk. Padahal jembatan itu termasuk cagar budaya peninggalan sejak zaman Belanda.

Selain merusak rumah-rumah warga dan akses jalan penghubung, banjir juga merusak sarana listrik dan air bersih untuk warga.

Nasib nahas dirasakan pula oleh warga Desa Tomini Barat, Tomini Induk, dan Tomini Utara di Kecamatan Tomini. Banyak yang harus mengungsi setelah tanggul Sungai Popa di Desa Tomini Barat jebol akibat derasnya arus air. Akibatnya ratus warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi.

Menurut laporan BPBD Sulteng, banjir merendam 131 rumah warga di Desa Tomini Barat, 11 rumah di Desa Tomini Induk, dan lima rumah warga di Desa Tomini Utara. Pun merusak area perkebunan dan fasilitas umum.

Berdasarkan rekomendasi BPBD Kabupaten Parimo dan hasil rapat lintas sektor, Penjabat Bupati (Pj) Parigi Moutong Richard Arnaldo menyatakan masa tanggap darurat di daerahnya mulai 14 hingga 27 Maret 2025.

“Seluruh pembiayaan dalam kegiatan penanggulangan bencana banjir pada masa tanggap darurat bersumber dari APBD Parigi Moutong,” tambah Richard Arnaldo.

Menurut keterangan Irwan Basri selaku Koordinator Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Parimo, total warga terdampak banjir di Kecamatan Palasa dan Tomini mencapai 2.510 jiwa.

Langkah taktis yang saat ini telah dilakukan adalah penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak, normalisasi aliran sungai, dan pemasangan beronjong untuk mencegah banjir susulan.

Situasi terkini, banjir mulai surut. Pun demikian, Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Aktris Fattah Yunus mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait guna memastikan kebutuhan mendesak kepada para korban banjir bisa segera dipenuhi.

**

Penulis: Andi Baso

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top