BEI Sulteng Ajak Anak Muda Mulai Investasi Dengan Bijak

Kepala perwakilan kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah Tengah, Putri Irnawati. FOTO Retno Tandi Rerung / eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID – Kepala kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah (Suteng) Putri Irnawati mengajak anak muda mulai berinvestasi dengan bijak.

Investasi sejak dini adalah langkah penting untuk membangun masa depan yang mandiri secara finansial, khususnya bagi generasi muda. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di Desa Balumpewa, Kabupaten Sigi, Minggu (24/2/2025).

“Generasi Z (GenZ) sendiri juga sebenarnya harus tau kebutuhan dan keinginan, sehingga mereka bisa punya dana yang bisa dialokasikan untuk investasi. Harapan kami Gen Z bisa memahami pengelolaan keuangan dan peningkatan aset mereka”, kata Putri kepada eqozmedia.id

Lanjut, Putri mengungkapkan bahwa jumlah investor pasar modal di Sulteng per tahun 2024 tercatat sebesar 120.085 akun Single Investor Identification (SID), dan 30.805 diantaranya sebagai investor Saham. Dari data tersebut terdiri dari GenZ dan milenial atau usia 18-30 tahun yang sebanyak 63%. Menurutnya, ini menunjukkan kesadaran berinvestasi di kalangan anak muda semakin tinggi.

“Ketika mereka sudah selesai studinya, mereka memiliki aset dan juga menjadi generasi yang mandiri secara finansial. Tidak lagi menjadi generasi sandwich,” ujarnya.

Putri Irnawati berharap bahwa Gen Z tidak hanya menjadi investor, tetapi juga menjadi duta-duta edukasi pasar modal, sehingga dapat berbagi pengetahuan dan edukasi tentang pentingnya berinvestasi dan mengakses pasar modal. Namun, ia juga menyadari adanya tantangan, salah satunya adalah kemudahan akses untuk berhutang.

Lanjut Putri menegaskan, perlu belajar untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan sehingga dapat mengalokasikan dana dengan lebih bijak dan tidak hanya menghabiskan uang untuk hal-hal konsumtif.

Selain itu, ia menekankan bahwa investasi bukan sekadar ikut-ikutan atau FOMO (Fear Of Missing Out), tetapi harus didasarkan pada pemahaman yang baik tentang instrumen investasi yang dipilih.

“Mereka harus paham memanajemen keuangannya dan paham manfaat serta resiko yang harus mereka hadapi nanti, sehingga mereka bisa menjadi investor yang cerdas dan asetnya bisa meningkat,” tutur Putri

Putri juga menyarankan agar Gen Z mengenali berbagai instrumen investasi yang ada di pasar modal. Misalnya, saham yang merupakan instrumen yang lebih agresif dan fluktuatif dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro ekonomi.

Salah satu keunggulan pasar modal adalah kemudahan akses dan terjangkau bagi investor pemula dengan dana mulai dari Rp50.000, Gen Z sudah bisa mulai berinvestasi di saham atau reksadana.

“Di bawah Rp50.000 mereka sudah dapat asetnya, baik itu saham atau reksadana dan mungkin obligasi-nya sedikit budget karena rata-rata memang minimal transaksinya Rp1.000.000,” jelas Putri.

Putri berpesan agar mereka lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan memanfaatkan peluang investasi yang ada di pasar modal.

“Kepada Gen Z di Sulawesi Tengah jadilah generasi yang bisa mempersiapkan masa depannya yang mempunyai strategi keuangan sehingga bisa mencapai tujuan keuangan. Tidak ada kata terlambat. Mulailah menyisikan uang, mau itu menabung ataupun berinvertasi semuanya bisa dimulai yang penting disiplin dan komitmen,” pungkasnya.

**

(Penulis: Retno Tandi Rerung | Editor: Agung Ramadhan)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top