Relokasi Area Jajanan Masjid Agung Palu, Pelaku Usaha: Tetap Konsisten Jualan

Area Jajanan yang direlokasi tidak jauh dari Halaman Masjid Agung ke Jalan Asam 1 Palu. FOTO: RIvaldi/eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID –  Pelaku Usaha yang berada di area halaman Masjid Agung Palu tetap menunjukkan eksistensi dan konsistensinya, meski lokasi berjualan dipindah sementara ke Jalan Asam 1 yang tidak jauh dari area sebelumnya.

Relokasi ini dilakukan karena keseluruhan area masjid tersebut direkonstruksi melalui proyek pembangunan Masjid Raya oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

Aktivitas pelaku usaha ini tidak terlepas dari tantangan dan peluang yang ada. Mereka mengakui bahwa berjualan di sekitar masjid, walaupun berada di lokasi yang berbeda, keuntungan omzet yang didapatkan masih terbilang cukup baik.

Salah satu pemilik booth teras Coffee, Randi mengungkapkan, bahwa perpindahan lokasi sementara ini tidak menurunkan omzetnya, bahkan pendapatan bersihnya bisa mencapai Rp 1.500.000 per bulan.

“Kalau untuk di tempat saya sekarang lebih tinggi omzet. Selama saya berjualan di sini pendapatan saya satu bulan satu juta lima ratus”, ungkap Rendi kepada eqozmedia.id, Kamis (26/12/2024).

Meskipun lokasi sementara ini cukup berjarak dari area sebelumnya, pelanggan masih bisa dengan mudah menjangkau area jajanan tersebut. Namun beberapa pelaku usaha juga mengaku perlu beradaptasi dengan alur pengunjung.

Sukma, karyawan gerai usaha Naysyifa mengatakan meskipun ada sedikit penurunan penjualan di awal masa relokasi, tapi ia tetap konsisten berjualan dengan penjualan bisa mencapai Rp 200.000 per hari.

“Semenjak saya dipindahkan di sini, pendapatan saya awal agak menurun. Kalau di sini penjualan saya per hari dua ratus ribu rupiah. Saya percaya kalau rezeki sudah diatur, jadi yang penting tetap berusaha dan memberikan yang terbaik,” ujar Sukma.

Dukungan dari masyarakat sekitar juga menjadi faktor penting bagi kelangsungan usaha di lokasi tersebut. Salah seorang pengunjung, Anca, mengaku tetap membeli jajanan dari pedagang yang biasa ia kunjungi.

“Saya sering juga datang ke sini, apa tidak jauh juga dari rumahku. Kalau so jadi Mesjid Raya, lebih bagus di sana sih”, katanya.

Relokasi sementara ini diharapkan menjadi langkah positif untuk mendukung pembangunan Masjid Raya sekaligus mempertahankan keberlanjutan usaha lokal. Para pelaku usaha ini membuktikan bahwa semangat dan kerja keras mampu menghadapi berbagai tantangan dan menangkap peluang yang ada. *(RV)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top