Antusiasme Warga Menukar Uang di Kas Keliling BI Sulteng Menjelang Idulfitri 2025

Layanan mobil kas keliling Bank Indonesia Perwakilan Prov. Sulteng | FOTO: Retno Tandi Rerung / eqozmedia.id
Ukuran Tulisan-+=

EQOZMEDIA.ID –  Warga Kota Palu tampak ramai menukarkan uang mereka melalui layanan kas keliling yang disediakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (12/3/2025).

Layanan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai dalam kondisi layak edar, terutama untuk kebutuhan bulan Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idulfitri 1446 H.

Sejak pagi, orang-orang sudah mulai berdatangan ke lokasi kas keliling yang hadir di Kompleks Masjid Al-Khairaat, Jalan Sis Aljufri, Kelurahan Siranindi. Mereka tampak sabar mengantre untuk mendapatkan uang pecahan baru dengan nominal yang lebih kecil untuk kebutuhan transaksi sehari-hari dan tradisi berbagi hagala saat hari raya.

Kepala Perwakilan BI Sulteng Rony Hartawan mengatakan, Bank Indonesia Sulteng telah mempersiapkan uang fisik sebesar Rp 2,24 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idulfitri 2025.

Layanan kas keliling ini dijadwalkan masih akan berlangsung pada 13 Maret di Kompleks Masjid Al-Khairaat dan 14 Maret di Taman GOR area parkiran timur.

Proses penukaran uang melalui kas keliling BI dirancang agar lebih sederhana dan nyaman. Masyarakat cukup memenuhi syarat yang berlaku serta mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan.

Setelah itu pemohon hanya perlu mendaftar melalui situsweb Pintar BI, memilih lokasi dan jadwal yang tersedia, lalu datang sesuai waktu yang telah dipilih dengan membawa uang yang akan ditukar. Dengan sistem ini proses penukaran uang menjadi lebih praktis, tertib, dan efisien.

Seorang warga sedang menukarkan uangnya di layanan mobil kas keliling Bank Indonesia Perwakilan Prov. Sulteng | FOTO: Retno Tandi Rerung / eqozmedia.id

Antusiasme masyarakat terhadap layanan ini cukup tinggi. Bahkan ada beberapa orang yang tampak rela menunggu sejak pukul 09.00 Wita. Padahal layanan ini baru buka satu jam kemudian. Haskin (65) jadi salah satu contoh warga yang datang lebih awal agar bisa menukarkan uangnya untuk keperluan  berbagi hagala kepada cucu-cucunya.

“Sebenarnya (layanan, red.) ini memudahkan masyarakat. Cuma ada keuntungan dan kesulitannya juga. Kesulitan pertama karena tidak semua masyarakat punya hape android dan tidak semua orang bisa menggunakannya. Untuk mengisi link-nya juga sulit. Saya minta bantuan anak saya baru bisa,” ujar Haskin.

Haskin datang untuk menukar uang sebesar Rp 1.000.000 dalam pecahan Rp 5.000. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat pembatasan jumlah uang yang bisa ditukarkan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang tidak memiliki batasan.

“Harapan saya pertama tidak perlu pakai aplikasi karena sulit. Kedua, jangan dibatasi jumlah uang yang bisa ditukar. Tidak mungkin juga setiap orang menukar Rp 4 juta. Paling tinggi Rp 2 juta, itu pun dalam pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 2.000,” tambahnya.

Mila (55), warga lainnya yang ikut menukar uang di kas keliling, mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anak yang kurang mampu, sanak keluarga yang datang berkunjung, serta untuk keperluan usaha di toko.

“Saya menukarkan uang sebesar Rp 4,5 juta karena batas dari bank seperti itu. Untuk mengisi link-nya tidak terlalu sulit, tapi kemarin saya tidak bisa mendaftar karena link-nya tidak bisa dibuka,” ungkap Mila.

Mila berharap ke depannya batas maksimal penukaran uang dapat ditingkatkan dan tidak terlalu mendesak seperti tahun ini.

Layanan kas keliling BI Sulteng diharapkan dapat terus berjalan guna memastikan distribusi uang berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

**

Penulis: Retno Tandi Rerung | Editor: Andi Baso

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top